GINJAL
Bagian-bagian Ginjal dan Fungsinya   
Fungsi utama ginjal adalah 
mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen 
misalnya amonia. Amonia adalah hasil pemecahan protein dan 
bermacam-macam garam, melalui proses  deaminasi atau proses pembusukan 
mikroba dalam usus. Selain itu, ginjal juga berfungsi mengeksresikan zat
 yang jumlahnya berlebihan, misalnya vitamin yang larut dalam air; 
mempertahankan cairan ekstraseluler dengan jalan mengeluarkan air bila 
berlebihan; serta mempertahankan keseimbangan asam dan basa. Hasil 
ekskresi dari ginjal berupa  urine.
a. Struktur ginjal
Bentuk ginjal seperti kacang merah, 
jumlahnya sepasang dan terletak di dorsal kiri dan kanan tulang belakang
 di daerah pinggang. Berat ginjal diperkirakan 0,5% dari berat badan, 
dan panjangnya ± 10 cm. Setiap menit 20-25% darah dipompa oleh jantung 
yang mengalir menuju ginjal. Perhatikan gambar 7.2.
Ginjal terdiri atas tiga bagian
1.  korteks (bagian luar)
2.  medula (sumsum ginjal)
3.  pelvis renalis (rongga ginjal)
Bagian korteks ginjal 
mengandung banyak sekali  nefron (± 100 juta) sehingga permukaan kapiler
 ginjal menjadi luas, akibatnya perembesan zat buangan menjadi banyak. 
Setiap nefron terdiri atas badan Malpighi dan tubulus (saluran) yang 
panjang. Pada badan Malpighi terdapat  kapsul Bowman yang bentuknya 
seperti mangkuk atau piala yang berupa selaput sel pipih. Kapsul Bowman 
membungkus  glomerulus. Glomerulus berbentuk jalinan kapiler arterial. 
Tubulus (pembuluh) pada badan Malpighi adalah tubulus proksimal yang 
bergulung dekat kapsul Bowman di mana pada dinding selnya terdapat 
banyak sekali  mitokondria. Tubulus yang kedua adalah tubulus distal.
Pada rongga ginjal 
bermuara pembuluh pengumpul. Rongga ginjal dihubungkan oleh ureter 
(berupa saluran) ke kantung kemih (vesika urinaria) yang berfungsi 
sebagai tempat penampungan sementara urine sebelum keluar tubuh. Dari 
kantung kemih,  urine dikeluarkan dari tubuh melewati saluran yang 
disebut  uretra.
b.  Proses-proses di dalam ginjal
Di dalam ginjal 
terjadi rangkaian proses  fltrasi,  reabsorpsi, dan augmentasi. 
Keseluruhan proses tersebut akan membentuk urine.
1)  Penyaringan ( Fltrasi)
Filtrasi terjadi pada 
kapiler glomerulus  kapsul Bowman. Pada glomerulus terdapat sel-sel 
endotelium kapiler yang berpori (podosit) sehingga mempermudah proses 
penyaringan. Beberapa faktor yang mempermudah proses penyaringan adalah 
tekanan hidrolik dan  permeabilitias yang tinggi pada glomerulus. Selain
 penyaringan, di glomelurus terjadi pula pengikatan kembali sel-sel 
darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma.
Bahan-bahan kecil 
terlarut dalam  plasma, seperti glukosa,  asam amino,  natrium, kalium, 
klorida, bikarbonat, garam lain, dan urea melewati saringan tersebut dan
 menjadi bagian dari endapan. Hasil penyaringan di glomerulus berupa  
ltrat glomerulus (urine primer) yang komposisinya serupa dengan darah 
tetapi tidak mengandung protein. Pada  fltrat glomerulus masih dapat 
ditemukan asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya.
2) Penyerapan kembali ( Reabsorpsi)
Volume urine manusia 
hanya 1% dari  fltrat glomerulus. Oleh karena itu, 99%  fltrat 
glomerulus akan direabsorpsi secara aktif pada tubulus kontortus 
proksimal dan terjadi penambahan zat-zat sisa serta urea pada tubulus 
kontortus distal. Substansi yang masih berguna pada urine primer seperti
 glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah melalui pembuluh kapiler 
yang
berada
 di sekitar pembuluh. Glukosa dan asam amino diabsorpsi pada tubulus 
proksimal dan tubulus distal. Selain itu air yang terdapat pada  fltrat 
glomerulus juga diserap kembali melalui proses 
osmosis. Penyerapan 
air terjadi di dalam tubulus distal, lengkung Henle, dan pembuluh 
pengumpul. Substansi yang tidak berguna, kelebih an garam, dan bahan 
lain pada  ltrat dikeluarkan dalam urine. Tiap hari tabung ginjal 
mereabsorpsi lebih dari 178 liter air, 1.200 gram garam, dan 150 gram 
glukosa.
Sebagian besar dari 
zat-zat ini direabsorpsi beberapa kali. Setelah terjadi reabsorpsi maka 
tubulus akan menghasilkan urine sekunder yang komposisinya sangat 
berbeda dengan urine primer. Pada urine sekunder, zat-zat yang masih 
diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat 
sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya ureum dari 
0,03% dalam urine primer dapat mencapai 2% dalam urine sekunder.
3)  Augmentasi
Pada proses 
augmentasi, urine sekunder dari lengkung Henle akan masuk ke tubulus 
distal. Di dalam tubulus distal urine mengalami augmentasi, yaitu proses
 penambahan zat yang tidak diperlukan tubuh ke dalam tubulus kontortus 
distal. Komposisi  urine yang dikeluarkan lewat  ureter adalah 96% air, 
1,5% garam, 2,5% urea, dan sisanya substansi lain, misalnya pigmen 
empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urine.
c. Hal-hal yang memengaruhi produksi urine 
 Hormon antidiuretik 
(ADH) yang dihasilkan oleh kelenjar hipo sis posterior akan memengaruhi 
penyerapan air pada bagian tubulus distal karena meningkatkan 
permeabilitias sel terhadap air. Jika hormon ADH rendah maka penyerapan 
air berkurang sehingga urine menjadi banyak dan encer. Sebaliknya, jika 
hormon ADH banyak, penyerapan air banyak sehingga urine sedikit dan 
pekat. Kehilangan kemampuan mensekresi ADH menyebabkan penyakit diabetes
 insipidus. Penderitanya akan menghasilkan urine yang sangat encer. 
Selain ADH, banyak sedikitnya urine dipengaruhi pula oleh faktor-faktor 
sebagai berikut:
     1) Jumlah air yang diminum
    Akibat banyaknya air 
yang diminum, akan menurunkan konsentrasi  protein yang dapat 
menyebabkan tekanan koloid protein menurun, sehingga tekanan  ltrasi 
kurang efektif. Hasilnya, urine yang diproduksi banyak.
    2)  Saraf
    Rangsangan pada saraf
 ginjal akan menyebabkan penyempitan duktus aferen sehingga aliran darah
 ke glomerulus berkurang. Akibatnya,  ltrasi kurang efektif karena 
tekanan darah menurun.
    3) Banyak sedikitnya hormon insulin
    Apabila hormon insulin
 kurang (penderita diabetes melitus), kadar gula dalam darah akan 
dikeluarkan lewat tubulus distal. Kelebihan kadar gula dalam tubulus 
distal mengganggu proses penyerapan air, sehingga orang akan sering 
mengeluarkan urine.
 






 
 
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar